find your passion of your music here

get rekommended song here

Find your asia movies here

Rekommended for asia movies lovers.

get your traditional and modern food and drink

rekommended for your favorite food and drink

All about tourism

Find your interesting place.

Klik dan anda akan mendapatkan Sepatu Gratis Disini

Rabu, Oktober 09, 2013

pemrosesan transaksi dan struktur pengendalian intern

Download artikel ini : Download 
Pemrosesan Transaksi. 

Salah satu tujuan sistem informasi adalah mendukung operasi harian perusahaan. Tujuan ini dicapai melalui : (1) pemrosesan transaksi-transaksi yang disebabkan baik oleh sumber-sumber ekstern maupun intern, dan (2) menyiapkan keluaran-keluaran seperti dokumen-dokumen operasional dan laporan-laporan keuangan.
Definisi Sistem Pengendalian Intern. 

Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Tujuan SPI menurut definisi tersebut adalah :
1.      Menjaga kekayaan organisasi
2.      Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3.      Mendorong efisiensi, dan
4.      Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
4.1 Kebutuhan dan pengendalian. 

Pengendalian adalah disiplin ilmu yang melibatkan pembuatan mekanisme dan algoritma untuk mengendalikan keluaran dari suatu proses tertentu. Sebagai contoh adalah sistem pengaturan temperatur ruangan agar temperatur ruangan terjaga konstan setiap saat, misalnya pada 20 °C. Pada kasus ini, temperatur disebut sebagai variabel terkendali. Selain itu, karena temperatur diukur oleh suatu termometer dan digunakan untuk menentukan kerja pengendali (apakah ruangan perlu didinginkan atau tidak), temperatur juga merupakan variabel input. Temperatur yang diinginkan (20 °C) adalah setpoint. Keadaan dari pendingin (misalnya laju keluaran udara pendingin) dinamakan variabel termanipulasi karena merupakan variabel yang terkena aksi pengendalian.
4.2 Elemen Struktur Pengendalian Intern. 
1.      Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2.      Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3.      Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4.      Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.


1.      Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2.      Wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi.
3.      Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Cara-cara yang umum ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah :

1.      Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung-jawabkan oleh yang berwenang.
2.      Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
3.      Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
4.      Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
5.      Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
6.      Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek aktivitas unsur-unsur SPI yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern. Agar efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus bertanggung jawab kepada manajemen puncak.

4.      Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Diantara 4 unsur pokok SPI, unsur mutu karyawan merupakan unsur SPI yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur SPI yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung-jawaban keuangan yang dapat diandalkan.
4.3 Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi. 

Alat pengendalian pemrosesan transaksi merupakan prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam sistem aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi organisasi. Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi individuall.

4.4. ETIKA DAN STRUKTUR PENGENDALIAN 

Banyak perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal, seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang mungkin di langgar. Banyak yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budayanya sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan etika. Budaya perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para karyawan. Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.

referensi : 
http://dandyadventures.blogspot.com
http://www.lemarisepatuonline.com/
amir abadi yusuf,Rudi M. Tumbunan,1996george H.B,William S.Hopwood,1995 : Accounting informasi sistemzaki baridwan 1994,abdul halim : sistem informasi Akuntansi(kumpulan makalah)wing wahyu winarto 1994 : sistem informasi akuntansisotoyo suparlan 1995 : sistem informasi Akuntansi
http://fytriinfo.blogspot.com
wikipedia.org
http://gudangmakalah.blogspot.com
http://pengembangan-tekhnologi.blogspot.com


pemrosesan transaksi dan proses pengendalian intern

Kecurangan dan Kejahatan Kerah Putih
Kejahatan kerah putih menggambarkan serangkaian aktivitas illegal yang terjadi sebagai bagian dari pekerjaan pelaku kejahatan. Kejahatan ini terjadi pada saat kekayaan perusahaan digunakan menyimpang dari manfaat aktiva yang sesungguhnya. Ada 3 bentuk kejahatan kerah putih :
1. Kecurangan manajemen
2. Pelaporan keuangan yang menyesatkan
3. Kejahatan korporat
Pemrosesan Komputer dan Eksposur
Banyak aspek dari pemrosesan komputer yang cenderung meningkatkan eksposur organisasi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan.
Tujuan Pengendalian dan Siklus Transaksi
Pengendalian berguna untuk mengurangi eksposur. Analisis eksposur dalam suatu organisasi sering berhubungan dengan konsep siklus transaksi. Kejadian tersebut menghasilkan transaksi yang dapat dikelompokkan sesuai dengan empat siklus aktivitas bisnis, yaitu
1.    Siklus pendapatan
2.    Siklus pengeluaran
3.    Siklus produksi
4.    Siklus keuangan

Komponen Proses Pengendalian Internal
Konsep pengendalian internal didasarkan pada dua premis utama, yaitu tanggung jawab dan jaminan yang masuk akal. Sedangkan proses pengendalian internal suatu organisasi terdiri dari lima elemen : lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas faktor-faktor untuk membangun, mendukung dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan prosedur tertentu.
Faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah :
1. Nilai-nilai integritas dan etika, 2. Komitmen terhadap kompetensi, 3. Filosofi manajemen dan gaya operasi, 4. Struktur organisasi, 5. Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya, 6. Cara pembagian otoritas dan tanggung jawab, 7. Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur.

B. Penaksiran Risiko
Penaksiran risiko merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang memengaruhi tujuan perusahaan.
C. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun untuk membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan dengan baik.
Tujuan pengendalian :
1.    Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas untuk mengurangi peluang seseorang dalam suatu posisi pekerjaan tertentu untuk melakukan kecurangan atau kesalahan menjalankan tugas sehari-hari mereka.
2.    Prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumentasi dan catatan yang berguna untuk memastikan pencatatan transaksi dan kejadian yang tepat.
3.    Akses terhadap aktiva hanya diberikan sesuai dengan otorisasi manajemen.
4.    Cek independen dan peninjauan dilakukan sebagai wujud akuntabilitas kekayaan perusahaan dan kinerja.
5.     Pengendalian proses informasi diterapkan untuk mengecek kelayakan otorisasi, keakuratan, dan kelengkapan setiap transaksi.

D. Informasi dan Komunikasi
Informasi mengacu pada sistem akuntansi organisasi, yang terdiri dari metode dan catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, merangkai, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan melaporkan transaksi organisasi dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan utang yang terkait. Komunikasi terkait dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai semua kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengendalian. Komunikasi yang baik membutuhkan komunikasi oral yang efektif, manual prosedur yang memadai, manual kebijakan, serta berbagai jenis dokumentasi yang lain dan  juga membutuhkan aliran arus informasi dalam organisasi yang memadai. Informasi semacam ini dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja, membuat laporan perkecualian, dan lain sebagainya.

E.Pengawasan

Pengawasan dicapai melalui aktivitas yang terus-menerus, atau evaluasi terpisah, atau kombinasi keduanya. Tujuan fungsi audit internal adalah untuk melayani manajemen dengan menyediakan bagi manajemen hasil analisis dan hasil penilaian aktivitas dan sistem seperti :
1. Sistem informasi organisasi,
 2. Struktur pengendalian internal organisasi,
 3. Sejauh mana ketaatan terhadap kebijakan operasi, prosedur, dan rencana,
4. Kualitas kinerja personel organisasi
Pengendalian Pemrosesan Transaksi
Merupakan satu prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa elemen proses pengendalian internal diimplementasikan dalam suatu sistem aplikasi tertentu di setiap siklus transaksi organisasi. Pengendalian pemrosesan transaksi mencakup pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
SOAL DAN JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan struktur pengendalian intern ?
Jwb:
- Proses Pengendalian Internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai.
2. Sebutkan unsur-unsur dari pengendalian internal ?
Jwb:
- Lingkungan pengendalian
–  Penetapan risiko
– Aktivotas pengendalian
– Informasi dan komuniaksi
– Monitoring/supervisi
3. Sebutkan faktor – faktor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian ?
Jwb:
- Nilai-nilai integritas dan etika
– Komitmen terhadap kompetensi
– Filosofi manajemen dan gaya operasi
– Struktur organisasi
– Perhatian dan pengarahan yang diberikan oleh dewan direksi dan komitenya
– Cara pembagian otoritas dan tanggung jawab
– Kebijakan sumber daya manusia dan prosedur.
4. Jelaskan tentang Etika dan Budaya Perusahaan ?
jwb:
- Setiap perusahaan memiliki budaya sendiri dan budaya inilah yang mendukung ataupun menghalangi perilaku etis di organisasi. Budaya perusahaan berhubungan dengan keyakinan umum, praktik, dan sikap keryawan. Sebaik apa pun kode etik yang dimiliki perusahan, akan menjadi tidak berarti jika ada masalah budaya yang signifikan dalam budaya organisasi.
5. Jelaskan dampak Lingkungan Bisnis Terhadap Pengendalin Internal ?
Jwb:
- Proses pengendalian internal suatu entitas bervariasi tergantung pada konteks ukuran organisasi; struktur organisasi, karakteristik kepemilikan; metode transmisi, pemrosesan, pemeliharaan dan pengevaluasi informasi; persyaratan legal dan regulator; diversitas dan kompleksitas operasi organisasi.

 sumber :
http://dandyadventures.blogspot.com/
http://www.lemarisepatuonline.com/
amir abadi yusuf,Rudi M. Tumbunan,1996
george H.B,William S.Hopwood,1995 : Accounting informasi sistem
zaki baridwan 1994,abdul halim : sistem informasi Akuntansi(kumpulan makalah)
wing wahyu winarto 1994 : sistem informasi akuntansi
sotoyo suparlan 1995 : sistem informasi Akuntansi
pemrosesan transaksi dan proses pengendalian intern
pemrosesan transaksi dan proses pengendalian intern
pemrosesan transaksi dan proses pengendalian intern
pemrosesan transaksi dan proses pengendalian intern
pemrosesan transaksi dan proses pengendalian intern

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI

Download artikel ini disini : Download 

PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI.

Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalahsistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatuorganisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukungoperasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan danmempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasieksekutif.

3.1 Arus Transaksi.

Siklus pemprosesan transaksi mengelompokkan transaksi berdasarkan kesamaan unsur atau sasaran. Karena setiap industri (dan malah setiap perusahaan dalam satu industri) menghadapi peristiwa yang berbeda-beda, maka tidak ada seperangkat siklus pemprosesan transaksi yang standar. Namun, siklus berikut (yang diperlihatkan pada gambar di atas) sering kita jumpai pada perusahaan dagang dan perusahaan nonmanufaktur lainnya :
     Siklus pendapatan (revelue cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan penjualan produk atau jasa dan penagihan hasil-hasilnya.

      Siklus pengeluaran (expenditure cycle), yang meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitandengan pemerolehan sumber daya atau jasa, misalnya barang dagang, tenaga kerja, saranaumum) dan pelunasan hutang.

3.2 Komponen Sistem Pemrosesan Transaksi.
      Dokumen Sumber.

Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi :

      Memicu meng-otorisasi operasi fisik. Sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan.

       Memantau arus fisik. Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
·      
Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil. Misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.

·     Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data. Sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.

·     Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran. Misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar penjualan.

     Jurnal dan Register.

Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal dalam sistemmanual. Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa yang tidak bersifat keuangan.

Buku Besar dan Arsip.

Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuan keuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yang terpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraan sebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar menekankan pada status perkiraan.

Laporan dan Dokumen.

Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumen operasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentuyang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.

Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya.

Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan sajamemungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan.

Rangkaian Audit.

Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen- elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya,dan sebaliknya.

Tindakan Pengendalian dan Pengamanan.

Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputi bagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesansekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai,
 meliputi :
Manual prosedur
      Uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.

3.3 Sistem Tata Buku Berpasangan.

Suatu sistem akuntansi harus sesuai untuk organisasi tertentu. Hal penting dalam merancang sistem akuntansi :
·         Sifat dan tujuan organisasi
·         Karakteristik struktural dan fungsional
·         Tata letak fisik, produk dan jasa
·         Orang yang mengoperasikan system

3.4 Sistem Kode Akun Untuk Pemrosesan transaksi.

Suatu sistem pengkodean berisi character set, yaitu satu set simbol yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi obyek. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.
3.5 Perancangan Formulir & Pertimbangan Penyimpanan Catatan.

Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
·         Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
·         Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.



 sumber : 
http://dandyadventures.blogspot.com/
http://www.lemarisepatuonline.com/
amir abadi yusuf,Rudi M. Tumbunan,1996
george H.B,William S.Hopwood,1995 : Accounting informasi sistem
zaki baridwan 1994,abdul halim : sistem informasi Akuntansi(kumpulan makalah)
wing wahyu winarto 1994 : sistem informasi akuntansi
sotoyo suparlan 1995 : sistem informasi Akuntansi
PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI
PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI
PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI
PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI
PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI
PENGENALAN PEMROSESAN TRANSAKSI


Teknik Dan Dokumentasi Sistem

Download artikel ini disini : Download

Teknik sistem tersebut merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antarsubsistem. Teknik-teknik tersebut umumnya bersifat grafikal (piktoral). Teknik-teknik sistem penting bagi auditor intern dan ekstern dan juga para personel sistem dalam pengembangan sistem informasi. Teknik-teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara ekstern sebagai seorang konsultan.

Pemakaian Teknik-Teknik Sistem

Penggunaan Teknik-Teknik Sistem dalam Auditing


Sebagian besar penugasan auditing dibagi menjadi dua komponen dasar. Komponen pertama yaitu audit intern yang bertujuan untuk menetapkan tingkat keandalan struktur pengendalian intern dalam organisasi. Biasanya diperlukan beberapa jenis pengujian ketaatan. Tujuan pengujian itu adalah untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan kontinuitas operasi pengendalian intern. Komponen kedua yaitu audit laporan keuangan, meliputi pengujian substansif. Pengujian substansif adalah verifikasi langsung atas laporan keuangan berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit intern. Pengujian ketaatan maupun substansif juga harus dilakukan oleh auditor intern seperti halnya auditor ekstern.

§  Evaluasi Pengendalian Intern,

      yaitu Auditor sering terlibat dalam evaluasi pengendalian intern. Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen dalam sistem aplikasi. Karena pemisahan dan pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara karyawan dan atau departemen. Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus analitis, bagan arus dokumen, dan bagan distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem. Bagan-bagan ini dibuat dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi-fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh setiap entitas. Beberapa teknik lainnya, seperti kuesioner dan metode matriks juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian intern.

§  Pengujian Ketaatan,

      yaitu Auditor melakukan pengujian ketaatan untuk memastikan eksistensi, menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi.Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman atas pengendaian yang akan diuji. Jika pengendalian yang akan diuji adalah komponen-komponen sistem informasi perusahaan, auditor juga harus memperhatikan teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Ini membutuhkan pemahaman teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi. Jadi auditor harus mempunyai pemahaman mendasar mengenai teknik-teknik yang akan digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem. Bagan masukan proses-keluaran (input-process-output/ IPO) dan hierarki-plus masukan proses-keluaran (HIPO), bagan arus program, diagram aliran data logis (logical data flow diagaram/DFD), tabel pencabangan dan keputusan, serta metode matriks yang menjadi contoh teknik sistem yang umum digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem. Auditor akan sering menghadapi teknik-teknik ini manakala mereka menelaah dokumentasi sistem. Tetapi auditor biasanya memiliki kebutuhan sedikit saja untuk menyajikan bagan IPO dan HIPO, bagan arus program, DFD, table pencabangan dan keputusan, dan metode matriks dalam menjalankan auditnya, karena teknik-teknik ini berguna terutama dalam perencanaan dan perancangan sistem. Fokus utama audit untuk menelaah sistem berjalan dan bukan merancang sistem baru.

§  Kertas Kerja, 

     yang di maksud Kertas kerja ialah adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yng ditarik selama melakukan penugasan audit. Auditor disyaratkan oleh standar professional untuk membuat ketas kerja, dan ini merupakan catatan utama mengenai pekerjaan yang telah dilakukan.Auditor menggunakan teknik-teknik sistem untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi kertas kerja. Kuesioner pengendalian intern, bagan arus analitis dan bagan arus sistem sering tampak dalam kertas kerja karena umum digunakan oleh auditor dalam mengevaluasi pengendalian intern. Diagram aliran data, bagan HIPO, bagan arus program, table pencabangan dan keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja jika merupakan bagian dari dokumentasi sistem yang akan ditelaah.

Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu:

§  Analisis Sistem, 

      yaitu tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen dan observasi. Teknik formal yang digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis pengukuran pekerjaan, analisis distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain. Analisis arus informasi juga merupakan bagian yang penting dari proses analisis. Teknik sistem yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan gambaran mengenai pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara menyeluruh.

§  Desain Sistem,

      yaitu desain sistem yang melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Alat tersebut dapat berupa matriks input atau output, flowchart sistem, dan diagram alur data. Desain sistem juga melibatkan desain dokumen input, desain formulir dan desain database. Teknik sistem seperti diagram input proses output, daigram HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan sistem.

§  Implementasi Sistem, yaitu Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat. Dokumen adalah merupakan bagian terpenting dalam implementasi sistem. Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan teknik sistem adalah proses analisis dan desain sistem informas, sangat membantu pelaksanaan pelatihan karyawan dan berguna untuk memastikan bahwa spesifikasi desain dapat terpenuhi.



Teknik - Teknik Sistem

1.      Teknik bagan Arus merupakan teknik sistem yang paling umum. Bagan arus adalah diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam suatu sistem. Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personel-personel sistem. Bagan arus banyak dipakai jika pemrosesan data bisnis dilakukan secara terkomputerisasi. Dengan meningkatnya arti penting bagan arus sebagai alat komunikasi sehubungan dengan makin kompleks dan berkembangnya pemrosesan komputer, maka dibutuhkan symbol-simbol standar dan penggunaan konvensi. 

2.      Teknik narasi, Teknik ini sering bermanfaat,

      khususnya dalam analisis sistem tahap pencarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna bagi analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan masalah yang mereka hadapi. Wawancara mendalam memungkinkan analis sistem untuk membangun hubungan personal yang baik dengan manajer. Wawancara terstruktur dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan. Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas.

3.      Teknik analisis Pemanfaatan Sumber Daya,

       yaitu Analisis berikutnya yang perlu dilakukan setelah semua tahap dalam pembuatan yang dijelaskan diatas mulai dari pembuatan flowchart, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah hingga menerapkan desain prosedur yang baru adalah mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan. Analisis ini harus dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya dapat digunakan oleh auditor maupun personel sistem.

4.      Teknik Analisis Keputusan

      Tabel Pencabangan Dan Keputusan, Tabel pencabangan dan keputusan digunakan terutama oleh para ahli pengembangan sistem. Seringkali logika keputusan yang disyaratkan dalam progran komputer cukup kompleks untuk digambarkan dengan simbol-simbol standar bagan arus keputusan. Dalam kasus itu dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi keputusan. Tabel memuat pernyataan keputusan yang akan dibuat, daftar kondisi yang dapat timbul, dan jalur yang harus diikuti untuk setiap kondisi. Bagian menuju ke (“Go to”) memuat referensi penghubung (simbol penghubung) atau garis aliran tunggal yang keluar ke simbol lain.Tabel keputusan menggambarkan tabulasi dari proses pengambilan keputusan. Ini mirip dengan tabel pencabangan tetapi lebih kompleks karena berhubungan dengan kriteria keputusan yang banyak. Tabel keputusan dibuat dengan premis JIKA-MAKA (if-then) dan tampak sebagai matriks dua dimensi dalam format umum. Tabel dibagi dalam empat area: penghentian kondisi, entri kondisi, penghentian aksi, dan entri kegiatan. Kondisi-kondisi dibuat dalam daftar horizontal dalam baris-baris horizontal dalam area perhentian kondisi dan dibaca sebagai “JIKA kondisi 1 dan kondisi 2.Dan kondisi N, MAKA Kegiatan 1 dan Kegiatan 2, Kegiatan N.” Aturan-aturan dinomori secara horizontal di bagian atas tabel dan menggamarkan kombinasi logis entri kondisi dan entri kegiatan yang mendukung proses keputusan. Terdapat satu baris vertikal untuk setiap kombinasi.

  Metode-Metode Matriks, yaitu tabel keputusan pada dasarnya adalah penyajian matriks. Format matriks dan peyajian dalam bentuk “array” memiliki banyak kegunaan dalam pekerjaan sistem karena merupakan metode yang baik untuk menganalisis dan menampilkan volume data yang besar. “Kertas kerja” atau “spreadsheet” yang digunakan sistem akuntansi untuk menghitung dan mendistribusikan saldo perkiraan dalam subklasifikasi atau untuk membantu proses penutupan merupakan contoh-contoh umum dalam teknik-teknik matriks. Ciri-ciri analiti penting dari teknik-teknik matriks adalah menyebar entri-entri baris dalam beragam entri-entri kolom. Ini menjamin bahwa setiap kombinasi baris/kolom telah dianalisis dan didokumentasikan secara jelas. Dalam matriks pengendalian aplikasi, entri baris adalah pengendalian data entri kolom adalah kegiatan pemrosesan. Teknik ini dapat digunakan secara sistematis untuk mengevaluasi pengendalian intern dalam sistem aplikasi. Dalam matriks pengendalian data, entri baris adalah elemen-elemen data, dan entri kolom adalah formulir atau laporan. Analisis dapat diarahkan langsung pada eliminasi data yang tidak berguna dalam suatu formulir atau data dalam laporan.

sumber :
amir abadi yusuf,Rudi M. Tumbunan,1996
george H.B,William S.Hopwood,1995 : Accounting informasi sistem
zaki baridwan 1994,abdul halim : sistem informasi Akuntansi(kumpulan makalah)
wing wahyu winarto 1994 : sistem informasi akuntansi
sotoyo suparlan 1995 : sistem informasi Akuntansi
Teknik dan dokumentasi sistem


sekilas sistem informasi akuntansi

Download artikel ini disini : Download

Sistem Informasi & Organisasi Bisnis

Dalam kehidupan kita sehari-hari, informasi menjadi suatu hal yang penting. Dengan informasi kita dapat mengetahui apa saja yang terjadi di dunia baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Informasi juga dapat membantu dalam mengambil keputusan. Suatu perusahaan besar tidak akan mengambil keputusan semudah membalikkan telapak tangan tanpa adanya informasi, karena meskipun kecil informasi yang mereka dapatkan akan menjadi penentu bagi kemajuan perusahaan tersebut.
Informasi dapat berupa data atau system. Suatu system informasi dibagi menjadi lima fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan data, serta pengadaan informasi. Masing-masing fungsi tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Keterkaitan system informasi dalam organisasi bisnis sangatlah erat. Dalam bisnis, teknologi informasi mempunyai dampak terhadap semua system informasi akuntansi. Dalam meningkatkan system informasi, suatu perusahaan menginstalasikan computer menggunakan model-model untuk mengambil sebuah keputusan dan mempelajari kebutuhan informasi.
Akuntan berperan sebagai perancang sekaligus pemakai(user) dalam sistem informasi akuntansi. Mereka terlibat langsung dalam penetapan persyaratan untuk informasi. Mereka diharuskan mempelajari seperangkat pengetahuan umum tentang informasi.

Akuntansi & Teknologi Informasi

Teknologi informasi berdampak signifikan terhadap system informasi akuntansi pada suatu perusahaan. Diantara lainnya adalah pada pemrosesan data yang mengalami perubahan dari manual ke system computer. Proses ini sangat mempengaruhi proses audit, karena audit memerlukan laporan keuangan sebagai objeknya. Dengan begitu, audit juga mengalami kemajuan dalam hal teknologi informasi. Karena jika mereka tidak mengalami kemajuan, akan berdampak tidak baik dengan klien perusahaan yang terbiasa dengan kemudahan-kemudahan yang ada.
Akuntan & Pengembangan
Perkembangan system informasi sangat berpengaruh pada akuntan atau pelaku (user) akuntansi, yang sebelumnya mereka terbiasa dengan mencatat buku besar di kertas(buku), saat ini mereka dituntut untuk dapat mencatat, mengolah data dan menyimpannya dalam computer. Namun pada dasarnya, hal demikian tidak memerlukan waktu yang banyak untuk akuntan menguasainya.
Teknik akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis, merancang danmendokumentasikan system yang berkaitan. Akuntan juga bisa membuat system akuntansi baik untuk kebutuhan perusahaan ataupun untuk akuntan sendiri selaku konsultan.


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem informasi ?
Sistem informasi adalah pemrosesan data  antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
2. Sebutkan 4 jenis-jenis Sistem informasi ?
1. Sistem informasi akuntansi
2. Sistem informasi keuangan
3. Sistem informasi manufaktur
4. Sistem informasi sumber daya manusia
3. Apa tujuan dari Sistem informasi bagi SIA?
Tujuannya adalah untuk membantu pengembangan sistem yang efektif. Masalah-masalah manajemen proyek, masalah organisasional dan teknikal akan dihadapi dalam suatu implementasi sistem informasi.
4. Sebutkan beberapa contoh sistem informasi dalam kehidupan sehari-hari?
Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan, dan lain-lain.
5. Siklus-siklus transaksi memiliki empat kelompok utama, yakni :
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus produksi
4. Siklus keuangan

sumber :
amir abadi yusuf,Rudi M. Tumbunan,1996
george H.B,William S.Hopwood,1995 : Accounting informasi sistem
zaki baridwan 1994,abdul halim : sistem informasi Akuntansi(kumpulan makalah)
wing wahyu winarto 1994 : sistem informasi akuntansi
sotoyo suparlan 1995 : sistem informasi Akuntansi


Tinjauan Sekilas Sistem Informasi Akuntansi